Sabtu, Agustus 01, 2009

Bluesy me - blues collection









50 mp3s | 128khz| 200mb

-Am I wrong - Keb' Mo'
-Bad Luck Blues - Joe Louis Walker
-Better Not Look Down - B.B.King
-Blues after hours
-Blues At Sunrise - Gary B.B. Coleman
-Born in Mississippi - Joe Louis Walker
-Chains and Things - B.B.King
-Change My Ways - Joe Louis Walker
-Cold day in hell - Gary Moore
-Cold, Lonely nights
-Colin James - Cadillac(Baby)
-Cry, Cry darling
-Cryin' And Thinkin - Gary B.B. Coleman
-Do The Walkin' - Joe Louis Walker
-Don't Answer The Door - B.B.King
-Don't say that no more
-Dust My Blues - Elmore James
-For Miss Caulker - Burdon
-Goin' Back To Florida - Little Mike
-Hit The Road - f. FAbrizzi & g. Lottoni
-Hoochy Coochy Man Waters
-How Blue Can You Get - E Wilson
-How Many More Nights - E. Wilson
-How much more long
-Howlin' wolf - Muddy waters
-Hummingbird - B.B.King
-I am the blues - Memphis slim
-I've Got The Blues For You - O. Peep
-Jimmy Reed - Cry Before I Go
-Little angel child
-Little Car Blues - Luther 'Houserocker' Johnson
-Lonely Room - Willie Hill
-Louisiana Bound - Gregg Smith
-Midnight believe - B.B.King
-Miss Celie's Blues - Jones
-Mother-in-law Blues - Little Mike
-Need Your Love so Bad (mertis Jun)
-Now Is The Right Time - R. Van Den Nieuwendi
-Pass The Biscuits Please - Andre Williams
-Paying The Cost to Be The Boss - B.B.King
-Playin' With My Friends(with Robert Cray) - B.B.King
-Potato Chips - Slim Gaillard
-Red House - Hendrix
-Since I've been Loving you Too long (Page, Plant, Jones)
-Spider in my stew
-Spoiled Rotten To The Bone - Jerry Mc Cain
-Still got the blues - Gary Moore
-Telephone Blues - Eddy Wilsons
-Texas flood - Stevie ray vaughan & Double
-The Duke Robillard Band - Love Slipped In

Dowload...
Mirror

Statistics for the Utterly Confused



































Statistics for the Utterly Confused
Lloyd R. Jaisingh, PhD | ISBN: 0-07-143094-6 | 337 pgs | 9 mb

For us to have an understanding of what the subject of statistics is all about, we need to introduce some terminology. First we will explain what we mean by the subject of statistics. Explanation of the term-statistics: Statistics is the science of collecting, organizing, summarizing, analyzing, and making inferences from data.

The subject of statistics is divided into two broad areas that incorporate the collecting, organizing, summarizing, analyzing, and making inferences from data. These categories are descriptive statistics and inferential statistics.

In order to obtain information, data are collected from variables used to describe an event. Explanation of the term-data: Data are the values or measurements that variables describing an event can assume.

Variables whose values are determined by chance are called random variables. There are two types of variables: qualitative variables and quantitative variables. Qualitative variables are nonnumeric in nature. Quantitative variables can assume numeric values and can be classified into two groups: discrete variables and continuous variables. A collection of values is called a data set, and each value is called a data value.
...
Download...
Mirror

Kamis, Juli 30, 2009

Lighting Photo Workshop























Lighting Photo Workshop
Chris Bucher | ISBN: 978-0-470-11433-9 | 305 pgs | 40 mb

After 10 years of helping photographers hone their skills on
photoworkshop.com, I’m thrilled to present this new line of
books in partnership with Wiley Publishing.

I believe that photography is for everyone, and books are
a new extension of the site’s commitment to providing an
education in photography, where the quest for knowledge is
fueled by inspiration. To take great images is a matter
of learning some basic techniques and “finding your eye.”
I hope this book teaches you the basic skills you need to
explore the kind of photography that excites you.
Download...
Mirror

Rabu, Juli 29, 2009

Dosch 3D - Shop Design
























Dosch 3D - Shop Design
daa | 273mb

50 ready-to-use 3D-models for furnishing and equipping a shopping environment with
functional and/or sales promoting elements. Included are various shelving designs,
a mulitude of important store equipment (inc. shopping cart/basket, register, check-out
lane with conveyor belt, POS scanners, terminals and paymen systems) and
promotional displays.

Use these models for realistic visualization of groceries or department store interiors.
Save time and avoid headache of creating your own models.

The 3D-models are provided in multiple file formats: 3DS, 3ds max (ver. 4/above),
Lightwave (ver. 6/above), DXF, OBJ, Maya (ver. 5/above), VRML and
Cinema 4D (ver. 6/above).

This product is compatible with:
* 3ds max
* Accurender
* AutoCAD
* Autodesk VIZ 4
* Bryce
* Carrara Studio 3
* Cinema 4D
* Deep Paint 3D
* Electric Image
* formZ
* Houdini
* Image Studio (Alias)
* Maya
* Poser 4 + ProPack
* Rhinoceros
* SOFTIMAGE|XSI
* solidThinking
* Strata3D CX
* trueSpace (Caligari)
* Vue d'Esprit4/Pro4

Instruction: Extract with PowerISO

Download...
Mirror

Buah Kiwi: Pengantar Awet Muda

Apa yang ada dibenak Anda ketika dihadapkan pada kata 'Kiwi'? Binatang kecil aneh khas New Zealand, buah berkulit cokelat mirip sawo yang rasanya asam-asam manis juga khas Selandia Baru, sebutan buat orang asli Selandia Baru, atau merk semir sepatu?

Semuanya tentu saja tidak keliru. Tapi kalau kata 'Kiwi' tadi kita tambah dengan 'yang membuat awet muda', maka respons yang seharusnya masuk ke benak Anda adalah 'buah mirip sawo' itu. Pertanyaan selanjutnya, tentu saja, bagaimana bisa buah kiwi dapat membuat kita awet muda? Well, jawabannya dipaparkan oleh Lynley Drummond, Health Science Manager Zespri International, belum lama ini. Jawaban ini didasarkan pada riset yang dilakukan Zespri International, sebuah perusahaan asal Selandia Baru yang memasarkan buah kiwi ke lebih dari 70 negara di dunia. Sebanyak jutaan dollar diinvestasikan oleh perusahaan ini untuk meneliti manfaat dan menyempurnakan kualitas produk buah kiwi. Dan inilah hasilnya:

1. Buah kiwi kaya akan antioksidan.
Mengandung polyphenol, karetenoid, karotin lutein untuk memerangi radikal bebas di dalam tubuh sehingga kita terhindar dari penyakit degeneratif dan kanker. Lutein yang dikandung buah kiwi terbukti mudah diserap dibanding sayuran.

2. Buah kiwi kaya nutrisi.
Dibanding buah-buah lainnya, buah kiwi memiliki nutrisi paling banyak. Ini artinya, Anda akan mendapatkan vitamin dan mineral lebih banyak per gramnya maupun per kalori.

3. Buah kiwi kaya Vitamin C.
Ternyata, buah jeruk atau jambu merah bukanlah buah papan atas dalam jajaran buah yang mengandung vitamin C. Faktanya, kandungan vitamin C pada buah kiwi dua kali lebih banyak dibandingkan buah-buahan yang lain.

4. Kandungan vitamin yang lain.
Kandungan nutrisi yang lain ini tersimpan lebih banyak pula dibanding buah lain, seperti Vitamin E (sebagai antioksidan dan dibutuhkan untuk kesehatan jantung), asam folat (untuk mencegah kecacatan pada bayi, baik untuk perkembangan otak, dan mencegah penyakit kardiovaskular), dan potasium (menjaga kondisi tekanan darah dan kesehatan jantung).

5. Buah kiwi membantu meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

6. Buah kiwi memperbaiki kerusakan DNA akibat stres oksidatif.

7. Buah kiwi membantu menunjukkan penurunan penggumpalan darah.

8. Buah kiwi sangat baik untuk mengurangi sebah dan kembung.
Buah kiwi dikenal sebagai sumber pencerna alami. Ini berkat adanya kombinasi unik dari serat dan komponen lain di dalam buah kiwi.

Dari penelitian yang sama, diketahui pula bahwa buah kiwi menyediakan gizi paling banyak dengan kalori paling sedikit dibanding buah-buahan lainnya. Ini artinya, buah ini dapat digunakan sebagai bahan makanan untuk diet dengan aman. Selain itu, sebagai sumber sempurna vitamin C, dua buah kiwi jenis gold yang dikonsumsi setiap hari terbukti dapat menaikkan kandungan plasma vitamin C dalam tubuh secara signifikan.

Meski bukan buah dewa, penelitian membuktikan bahwa buah kiwi memang kaya manfaat. Konsumsi buah kiwi gold setiap hari, misalnya, terbukti menghasilkan kenaikan folat pada sel darah merah secara signifikan. Tak hanya itu, buah dengan bulu-bulu halus di sekujur kulitnya ini juga berpengaruh pada sistem pernapasan atas. Penderita gangguan saluran atas yang mengonsumsi buah kiwi setiap hari ternyata mendapati gejala penyakitnya lebih ringan, lebih cepat sembuh, dan meningkatkaa kadar antioksidan secara signifikan.

Ditemukan pula, buah kiwi bermanfaat untuk meningkatkan daya serap tubuh terhadap zat besi. Dan terakhir, buah kiwi juga mampu menaikkan kadar HDL (high-density lipoprotein) alias lemak baik, menurunkan kadar LDL (low-density lipoprotein), dan juga menurunkan total kolesterol dalam tubuh.

Menurut spesialis gizi dari Fakultas Kedokteran UI, Dr. Inge Permadhi, MS, SpGK, buah kiwi memang hanya menjadi salah satu bagian dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan derajat kesehatan Anda. Dengan kesehatan yang senantiasa terjaga, maka dipastikan usia Anda pun akan lebih panjang dengan kualitas hidup yang lebih baik. "Namun, tentunya, buah kiwi saja tidaklah cukup untuk melakukan tugas tersebut", kata Inge. "Karena di luar nutrisi, kita juga butuh olahraga rutin, istirahat yang cukup, dan menjauhi stress".


KISAH KIWI

Selandia Baru sebetulnya bukanlah "tumpah darah" buah kiwi, melainkan China. Di abad ke-19,
beberapa misionaris dari negeri itu menemukan bibit Chinese gooseberries (Actinidia deliciosa) dan lalu membawanya ke negara mereka. Maka sejak tahun 1904, Chinese gooseberries mulai tumbuh di dataran Selandia Baru dan semakin lama semakin banyak.

Sekitar 1959 buah tersebut diberi nama "buah kiwi" setelah penetapan burung kiwi sebagai simbol Selandia Baru. Sejak saat itu, buah kiwi pun menjadi kian populer di seluruh pelosok negeri. Setiap tahun, sekitar 2 milyar buah kiwi dipasarkan ke Eropa.

Di seluruh dunia, ada lebih dari 100 jenis berbeda dari buah kiwi. Di Indonesia kita baru mengenal kiwi yang dagingnya berwana hijau. Sekarang, Zespri International telah mengembangkan varian baru, yaitu jenis gold. Maka, selain kiwi berwarna hijau yang memiliki rasa sedikit asam, kini tersedia pula buah kiwi jenis gold dengan daging berwarna kuning keemasan dan rasanya lebih manis.

Dilihat dari luar, kita sulit membedakan buah kiwi yang mentah dengan yang sudah matang, mengingat, warna kulitnya memang tidak berubah. Untuk membedakannya, ambil buah kiwi, tekan bagian atas dan bawahnya dengan ibu jari dan telunjuk. Kalau sedikit empuk, buah tersebut sudah bisa dimakan.

Kalaupun masih keras, Anda bisa mempercepat kematangan buah tersebut dengan cara meletakkan buah kiwi ke dalam mangkuk buah atau kantong kertas bersama dengan apel dan pisang. Ini karena ketika terjadi proses pematangan, apel dan pisang memproduksi ethylene, yang akan mempercepat proses pematangan buah lain yang ada di dekatnya.

Sementara agar buah kiwi Anda tahan lama, masukkan buah ke dalam kantong plastik atau kotak buah khusus, lalu simpanlah ke dalam lemari es terpisah dari buah-buahan lainnya.

Healtylife
Edisi 07/VIII - Juli 2009

Selasa, Juli 28, 2009

Wood Handbook: Wood as an Engineering Material





























Wood Handbook:
Wood as an Engineering Material
USDA Forest Service | PDF | 469 pgs | 15mb

Download...
Mirror

Takut Bahaya Plastik? Inilah Solusinya!

Fakta-fakta menyebutkan, untuk kondisi tertentu plastik tidak aman digunakan. Tapi tetap ada cara untuk menyiasatinya.

Banyak alasan mengapa saat ini kita mesti mempertimbangkan untuk membawa bekal makanan dari rumah ketimbang membelinya di jalanan. Selain memang lebih ekonomis, yang tidak kalah penting juga adalah terjaminnya kesehatan dan kebersihan makanan yang kita makan sehari-hari. Masalahnya tinggal bagaimana kita mengemas makanan tersebut.










Memang, cara yang paling praktis untuk membawa makanan dari rumah adalah dengan menggunakan wadah plastik. Selain itu, langkah ini sangat ramah lingkungan karena mengurangi penciptaan sampah plastik yang sangat berbahaya bagi masa depan bumi kita. Hanya saja, cara ini tidak selamanya bisa dibilang aman mengingat sifat plastik yang tidak tahan panas. Sebab, panas yang memapari plastik memicu migrasi komponen monomer sehingga mencemari makanan atau minuman dan akan berakibat buruk terhadap kesehatan penggunanya. "Apalagi jika makanan yang dimasukkan ke plastik dalam keadaan panas, berminyak atau bersifat asam, peningkatan migrasinya bisa lima kali lebih tinggi," ungkap DR. Yadi Haryadi, ahli pangan dari Institut Pertanian bogor (IPB) dalam acara talkshow "Plastik sebagai Wadah yang Ramah bagi Kesehatan dan Lingkungan"; di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Jadi, walaupun Anda sudah memastikan bahwa makanan tersebut bergizi, bersih dan sehat, jika wadah yang digunakan tidak tepat atau kualitasnya buruk, hal itu justru dapat memicu datangnya penyakit. Hal ini mengingat monomer yang reaktif tersebut sebagian ada yang bersifat karsinogenik. Demikian juga dengan zat aditif lainnya. Semua kandungan kimia ini akan terakumulasi di dalam tubuh seiring dengan waktu, pada akhirnya bisa menimbulkan berbagai penyakit berbahaya, seperti kanker.












Tidak sempurna

Dalam kesempatan terpisah, DR. Eng. Agus Haryono, peneliti bidang teknologi proses dan katalisis Puslit Kimia LIPI, menjelaskan, di dalam plastik terkandung lebih dari 10 ribu molekul. Dalam pembuatannya, terjadi proses polimerisasi (molekul-molekul disambung-sambung sehingga terbentuk polimer atau molekul yang lebih besar).

"Di dalam campuran tersebut ada sebagian molekul yang tidak tercampur secara sempurna atau berdiri sendiri. Ketika plastik dipanaskan, molekul yang bebas itu akan mudah terlepas. Jika plastik itu digunakan sebagai wadah makanan, terlebih makanan yang panas dan berminyak, molekul-molekul itu bisa bermigrasi ke dalam makanan yang pada akhirnya masuk ke dalam tubuh manusia yang mengonsumsi makanan tersebut," terang Agus.

Sesungguhnya, proses pembuatan plastik sebagai kemasan makanan harus memenuhi standarisasi (di Indonesia, pedomannya adalah Standar Nasional Indonesia-SNI) yang sangat perlu untuk diikuti setiap produsen. Sehingga, sangat kecil kemungkinan polimer dapat bermigrasi karena molekulnya yang tergolong besar. Justru yang harus diwaspadai adalah bahan aditifnya.

Kebanyakan plastik seperti PVC (poly vinyl chloride), agar tidak bersifat kaku dan rapuh ditambahkan dengan suatu bahan pelembut (plasticizers) yang diambil dari kumpulan ftalat. Belakangan diketahui bahwa penggunaan bahan pelembut ini justru dapat menimbulkan masalah kesehatan. Sebagai contoh, penggunaan bahan pelembut seperti bifenil poliklorin (PCB) sekarang sudah dilarang pemakaiannya karena dapat menimbulkan kematian jaringan dan kanker pada manusia (karsinogenik).

Sedangkan plastik PVC yang menggunakan pelembut jenis di(2-ethylhexyl) adipate (DEHA), berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, dapat mengontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. Berdasarkan data kajian yang dijalankan terhadap hewan percobaan, DEHA dapat mengganggu sistem reproduksi dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker. DEHA diduga mempunyai karakter yang sama dengan hormon yang membawa sifat-sifat khas wanita, yaitu estrogen.

Hingga kini para peneliti terus berupaya membuat alternatif lain agar plastik ini dapat dibuat dengan kandungan bahan aditif yang relatif lebih aman. Agus, misalnya, mencoba mengganti pelembut dengan minyak nabati dari kelapa sawit untuk menggantikan ftalat. Di Amerika, bahan kimia tersebut diganti dengan minyak kedelai. Tidak hanya itu, para peneliti juga sedang berusaha membuat plastik yang tidak mudah termigrasi molekulnya.

Jangan salah menggunakan

Terdapat 3 jenis plastik yang masih diragukan keamanannya karena diduga mengandung unsur yang bersifat karsinogenik serta mengandung dioksin yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan hidup. Ketiga jenis itu adalah poli stiren, PVC, dan vinylidence chloride resin (VCR). Ketiga jenis plastik ini misalnya plastik lemas atau bening dan stirofom (misalnya kemasan mi instan gelas).

Bagaimanapun, meski pihak produsen sudah mengupayakan agar produk yang dibuatnya seaman mungkin, bukan tak mungkin pencemaran terhadap makanan terjadi justru akibat ulah konsumennya sendiri yang salah ketika menggunakannya. Misalnya, membiarkan plastik terkena suhu yang sangat panas. Karena, semakin tinggi suhu semakin besar pula kecepatan perpindahan komponen plastik ke dalam makanan atau minuman.

Jenis makanan tertentu juga dapat memicu larutnya plastik ke dalam makanan, seperti makanan berminyak, mengandung lemak, dan bersifat asam. Buah yang dibungkus plastik PVC juga mengandung risiko bahaya. Sebab, buah-buahan memiliki asam organik yang diduga dapat memicu pindahnya monomer plastik ke dalam makanan.

Stirofom (plastik berwarna putih susu) juga tidak cocok sebagai wadah susu atau yogurt. Sebab, stirofom terbuat dari stiren yang bersifat larut oleh lemak, sementara susu dan yogurt mengandung lemak yang relatif tinggi. Juga, minuman kopi dengan campuran krim tak dianjurkan diwadahi stirofom. Makanan yang mengandung vitamin A tinggi sebaiknya juga tidak dipanaskan di dalam wadah stirofom, karena stiren yang ada di dalamnya dapat larut ke dalam
makanan. Pemanasan akan memecahkan vitamin A menjadi toluene. Toluene ini pada akhirnya dapat melarutkan stiren.

Selain itu, semakin lama makanan dikemas dalam plastik, maka semakin banyak pula komponen plastik yang akan pindah ke dalam makanan.









Menarik saja tak cukup

Berbagai fakta di atas bukan dimaksudkan untuk membuat Anda takut dan menghindari plastik, melainkan sebaliknya, yaitu agar Anda bisa lebih bijak dalam penggunaannya. "Anda harus memilih jenis plastik yang aman dan berkualitas, ini yang terpenting. Kemudian, baru memikirkan cara menggunakan secara tepat," tegas Ir. Wawas Swathatafrijiah, Kepala Balai Sentra Teknologi Polimer dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Memilih wadah plastik untuk makanan tidak cukup hanya dengan mempertimbangkan bentuknya yang bagus atau warnanya yang menarik. Karena yang paling utama adalah memperhatikan ciri-cirinya. Misalnya, menurut Wawas, tidak sedikit orang yang masih salah dalam mengartikan angka yang terdapat di tengah-tengah simbol segitiga pada kemasan plastik. "Urutan angka 1-7 bukanlah menandakan tingkat keamanan kemasan tersebut (misalnya 1 paling aman, 7 sebaliknya), melainkan penanda plastik yang bisa didaur ulang dan golongannya. Nomor 1 (Polyethylene terephthalate), 2 (High-density polyethylene), 4 (Low density polyethylene), dan 5 (Polypropylene), lanjut Wawas, merupakan plastik yang relatif aman karena bahan polimernya dianggap tidak membahayakan. Namun begitu, ini masih tidak menjamin kalau bahan ini berkualitas terbaik dengan angka migrasi kecil. Karena masih tergantung dengan zat aditifnya," jelas Wawas.

Pedoman yang lebih baik dalam memilih kemasan makanan, menurut Wawas adalah logo gelas dan garpu yang melambangkan food save atau food grade, atau tulisan Approved by FDA. "Perhatikan juga kredibilitas produsen atau merek dagang yang dipatenkannya. Barang asli dari produsen terbaik, walau memiliki harga yang sedikit lebih mahal, jauh lebih baik karena dipastikan sudah memenuhi standar produksi tertentu. Selain itu, bahan sisa dari plastik berkualitas baik juga lebih ramah lingkungan karena sangat memungkinkan untuk didaurulang," terangnya.

Begitu Anda telah memiliki wadah plastik yang berkualitas dan aman, tahapan selanjutnya adalah menggunakannya sesuai aturan. Misalnya ada kemasan yang hanya diperuntukkan bagi makanan sekali pakai, jangan coba menggunakannya lagi kecuali untuk selain makanan. Contoh lain, jika khusus kulkas, pakailah hanya untuk di dalam kulkas. Jangan dipanaskan apalagi menggunakan microwave, kecuali jika memang terdapat tulisan microwave save.

Mari 'Amankan' Plastik!

Ketika membeli makanan berkemasan plastik, Anda jelas tidak mungkin menanyakan kandungan plastik tersebut ke penjual makanan. Untuk itu, berikut beberapa tip agar terhindar dari dampak buruk plastik:

●►

Sebenarnya plastik itu tidak berbau dan berwarna. Jadi, hindari penggunaan plastik yang berbau dan berwarna gelap untuk membungkus makanan secara

langsung.

●►

Plastik kresek hitam yang sering digunakan sebagai pembungkus gorengan, gelas plastik yang dipakai untuk air mendidih, botol kemasan air mineral yang diterpa

sinar matahari setiap hari, serta penggunaan plastik kiloan untuk membuat ketupat, adalah contoh-contoh penggunaan kemasan plastik yang salah dan

sangat berbahaya.

●►

Ketika memilih makanan berkemasan plastik wrapping, perhatikan tanggal kadaluarsa.

●►

Cuci dan sterilkan botol plastik wadah susu, air kemasan, atau minuman ringan, jika ingin dipakai lagi untuk wadah minuman lain.

●►

Hindari memasukkan makanan yang masih panas ke dalam plastik. Sebaiknya, tunggu beberapa saat hingga dingin.

●►

Hindari pula membungkus makanan panas berminyak seperti bakso dan gorengan atau makanan cair yang bersifat asam dengan plastik.

●►

Terapkan prinsip3Rdalam kebiasaan hidup sehari-hari, yaitu Recycle (menggunakan hanya plastik yang bisa didaur ulang), Reduce (menggunakan kemasan atau wadah

yang bukan sekali pakai), serta Reuse (menggunakan wadah untuk fungsi yang berbeda, seperti kaleng makanan sebagai wadah pensil.


Healtylife
Edisi 07/VIII - Juli 2009

Minggu, Juli 26, 2009

Membelah Jeram Liar Cianten






















Olahraga arung jeram dapat dijadikan alternatif wisata akhir pekan. Apabila Anda selama ini hanya memandang keindahan sungai berarus deras dari kejauhan, dengan mengikuti arung jeram Anda bisa menikmati keindahan arus derasnya. Tegang, menantang, berbahaya sekaligus mengasikkan.

Perjalanan arung jeram (rafting) yang pernah diikuti Healty Life (HL) ini dilakukan beberapa waktu lalu. Bersama rekan-rekan yang hobi petualang khususnya arung jeram, kali ini Sungai Cianten adalah pilihan selanjutnya selain jeram-jeram yang pernah dicoba. Itu HL lakukan bersama 4 orang rekan penggila arus deras.

Nah, untuk mencoba derasnya arus sungai tersebut, tentunya kami menunggu saat musim hujan tiba. Pasalnya disinilah alunan arus begitu menggoda dan menantang hingga membuat siapa saja yang ada di dalam perahu karet (inflatable boat) akan merasakan bagaimana serunya mengarungi jeram-jeram di sungai.

Padahal bagi sebagian orang saat memasuki musim penghujan sangat rawan atau berbahaya bermain di aliran sungai.Tapi bagi kami inilah kesempatan untuk melakukan atraksi arung jeram. Selain arusnya deras, tantangannya pun mengasikkan. Dan alasan memilih Sungai Cianten merupakan salah satu sungai alami yang berlokasi di Leuwiliang, Kabupaten Bogor.

Atas usulan seorang rekan, akhirnya kami setuju. Hari dan tanggal pun disepakati. Minggu berikutnya menjelang akhir November, saat curah hujan tinggi di Jakarta dan Bogor, tim telah siap dengan segala perlengkapan yang dibutuhkan nanti. Dari Jakarta, Minggu subuh kami berlima dengan menggunakan mobil langsung menuju base camp di Desa Batu Beulah, Leuwiliang.

Tapi sebelumnya kami mampir dahulu di Kota Bogor untuk mengangkut perahu karet milik seorang teman yang sudah dipompa dan menaruhnya di atas mobil. Pengarungan kali ini sengaja tidak memakai operator --bisnis rafting-- melainkan pengarungan sendiri.

Pukul 8 pagi tibalah kami di lokasi start, Desa Batu Beulah, Kecamatan Cemplang --Pintu Air PLTA- Kracak, Leuwiliang. Sesampainya di Kracak, perahu karet yang akan kami gunakan segera diturunkan dari atas mobil menuju bibir sungai. Atas saran rekan kami sekaligus pemandu terlatih, kondisi sungai saat itu cukup deras dan bisa dikatakan aman untuk diarungi. Kami pun berkoordinasi dengan petugas pintu air, agar tidak membuka pintu air selama pengarungan nanti.

Setelah menuruni jalan setapak terjal, kami tiba di bibir sungai. Tampak segala perlengkapan arung jeram seperti rompi, helm, dayung, pompa dan konsumsi sudah diturunkan warga setempat yang ikut membantu. Selanjutnya perlengkapan tersebut kami pakai sesuai standar pengarungan. Kondisi sungai saat itu memang deras dan liar. Inilah pilihan terbaik untuk diarungi.

Walaupun kami sudah merasakan beberapa sungai di berbagai tempat di Pulau Jawa rasanya Cianten --berhulu di G. Halimun sepanjang 23 km-- memberikan kesan tersendiri. Buaian dan alunan Sungai Cianten dengan kriteria dan tingkat kesulitan (grade) III memiliki puluhan jeram sepanjang penyusuran dan juga keunikan yang tidak ditemui di sungai-sungai lainnya, yakni masih menyimpan keaslian alam dan memiliki kualitas air lebih jernih.

Dihantam di pertemuan sungai

Sebelum pengarungan dimulai perahu karet kami cek ulang, apakah kurang angin atau kelebihan angin. Keras atau kempesnya perahu sangat mempengaruhi pengarungan. Perahu karet yang digunakan ini dapat menampung 6-8 penumpang plus kapten yang bertindak sebagai pengemudi dan pengendali perahu.

Perahu yang kami gunakan bukan kualitas sembarangan, bertabung udara, tahan benturan batu dan guncangan jeram besar. Setelah checking perahu usai, kami mulai memakai jaket pelampung berlengan buntung plus helm pengaman. Dengan menggunakan peralatan ini diharapkan kemungkinan bahaya fatal dapat terhindarkan.

Tak lupa kami memakai sun block untuk dilumasi di seluruh muka, tangan dan kaki agar tak terbakar sinar matahari yang berfungsi sebagai pelindung kulit dari sengatan matahari.







Menuruni lereng terjal menuju tempat start










Mendayung sekuat tenaga setelah melewati jeram












Air terjun di pinggir sungai









Perahu karet pun siap ditunggangi. Kami doa bersama agar selama penyusuran selamat hingga tujuan akhir. Rute penyusuran diawali dari Batu Beulah - Jembatan Leuwiliang selama 3 jam (trip 1), dilanjutkan kembali menuju Pasir/Parung sejauh 35 km (trip 2) yang memakan waktu 4 jam. Jadi total pengarungan 7 jam.

Walau tidak seganas sungai-sungai lainnya seperti Aceh dan Kalimantan, jeram-jeram Cianten cukup menarik, dengan lebar sungai bervariatif mulai dari titik start hingga finish antara 16-20 meter serta kedalaman air mencapai 1-10 meter. Cianten yang kala itu mengalir deras mulai membangkitkan semangat untuk segera merasakan jeram-jeram liarnya.

Pengendali perahu berteriak agar tos bersama sambil mengangkat dayung dan memukul dayung kembali ke permukaan air yang berarti pengarungan akan dimulai. "Ok....semua siap........ pegang dayung pada posisi tangan yang benar dan go... go... dayung. Ayo.... dayung... dayung.... sekuat tenaga," berkali-kali sang kapten berteriak keras memberi semangat.

Jeram demi jeram kami lalui dengan teriakan gembira sambil tertawa asik. Ada jeram, ada bebatuan ada pula tebing sungai yang terjal. Disinilah kami mulai rasakan nikmatnya berarung jeram di Cianten. Deburan ombak dan percikan air yang dingin membias ke tubuh, serta teriakan kebersamaan satu..dua.. tiga berulangkali terdengar, membuat suasana menjadi riuh gembira.

Saking asiknya, selepas melewati jeram-jeram liar yang dikenal rawan seperti Rahong, Pendapa, Erna sambil bersorak memberi semangat, perahu ini kemudian kami dayung ketepian, dan selanjutnya diulangi kembali melewati jeram-jeram tersebut dengan cara menggotong perahu terlebih dahulu sambil berjalan kaki melewati pinggiran sungai. Itu kerap dilakukan berkali-kali setiap melewai jeram-jeram ganas.







Sempat terbalik di pertemuan sungai







Badan saling berbenturan atau terlempar ke luar perahu, menjadi pemandangan biasa dan menggelikan sekaligus mendebarkan. Jelaslah suasana seperti ini dapat menghilangkan stres kami dari segala persoalan setelah seminggu penuh bekerja dan beraktivitas yang cukup melelahkan.

Selama pengarungan, terlihat kadang sang kapten mengacungkan telunjuknya memberitahu ada biawak merayap di pinggiran sungai. "Lihat...lihat ada biawak sedang berjemur;" katanya. Itulah sebagian kecil adegan yang kami ditemui. Memang ada beberapa satwa dilindungi di Cianten seperti monyet abu-abu, sejenis surili (prebytuis aygula), biawak (varanus), burung paruh udang dan masih banyak lagi yang dapat dilihat di alam aslinya.

Pengamatan HL Selama pengarungan, panorama alam sepanjang Cianten sangat indah dan alami. Tepi sungainya berbukit hijau, dan sisi sungai bertebing. Bahkan dihiasi beberapa air terjun besar dan kecil yang tak terlalu tinggi. Selama mengarungi Cianten sudah beberapa kali perahu kami terbalik diakibatkan derasnya jeram yang dibelah.

Di tengah perjalanan, kami sempatkan beristirahat di sisi sungai, dan membuka bekal untuk sarapan seadanya menyantap lauk yang dibawa. Menyantap makanan ala kadarnya di pinggir sungai yang hening dari hiruk pikuk suara dan hanya riak sungai mengalir terdengar, membuat kami begitu mengagumi ciptaan Yang Maha Kuasa.

Selepas santap siang kami menuju air tejun kecil yang memuntahkan airnya di pinggiran tebing Cianten. Caranya kami rapatkan perahu ke air terjun dan menikmati tumpahan air yang membasahi sekujur tubuh dengan hentakan airnya yang deras seakan memijit-mijit badan. Wooow..... benar-benar mengagumkan .










Sungai Cianten masih terlihat alami







Satu jam berada di air terjun, pengarungan dilanjutkan kembali. Perahu didayung sekuat tenaga mengikuti arus air. Tak lama kemudian tibalah kami di Jembatan Leuwiliang (trip 1). Dari sini tanpa istirahat pengarungan dilanjutkan kembali. Berbeda dengan sebelumnya, trip 2 setelah melewati Jembatan Leuwiliang didominasi kondisi air flat (datar) tanpa arus hingga membuat kami mendayung ekstra kencang.

Jeram-jeram trip 2 tak seganas trip 1. Tak ada istimewa di rute ini. Bisa dikatakan trip 2 masuk kategori grade II. Semakin lama kami mendayung, lebar sungai semakin luas, begitu juga kedalamannya. Satu jam sebelum finish, aliran Sungai Cianten mulai pecah dan bergabung dengan Sungai Cisadane.

Disinilah perahu kami sempat terbalik dan memporakporandakan semua yang ada di dalamnya. Penyebabnya, akibat pertemuan arus kuat dari Cisadane di sebelah kanan yang langsung masuk ke Sungai Cianten. Hal ini tidak kami prediksi sebelumnya. Untunglah pelampung yang digunakan masing-masing anggota, dapat berfungsi baik, dan tidak ada kepanikan.

Celahan-celahan batu dan pinggiran sungai dapat digapai oleh anggota tim. Tak ada cidera sedikit pun, hanya kurang waspada saat pertemuan sungai. Perahu dengan segera ditarik ke pinggir, dan kami istirahat sejenak menghilangkan kekagetan atas peristiwa tersebut.

Perahu kami cek kembali, dan menambah angin. Setelah itu kembali masuk ke perahu melanjutkan perjalanan yang tinggal sedikit lagi jarak tempuhnya. Memasuki Cisadane tak ada lagi arus kuat, hanya arus datar dengan lebar sungai yang semakin luas.

Menjelang sore tibalah HL di Pasir Parung, akhir pengarungan. Kelelahan luar biasa ditambah kaki serta tangan tampak mengkerut, karena hampir 8 jam bermain-main di atas air Sungai Cianten dan Cisadane.

Dengan rasa puas dan gembira trip ini telah kami selasaikan dengan selamat walaupun beberapa kali perahu oleng dan terbalik hingga menghempaskan semua penumpang ke dalam jeram.


Tips - Aman Berarung Jeram Bagi Pemula

1. Pilih Perusahaan Arung Jeram yang Baik dan Aman.
Jika Anda masih pemula dan belum pernah mengikuti arung jeram, ada baiknya terlebih dahulu memilih perusahaan arung jeram yang baik dan aman dan harus memiliki sang pengendali perahu dengan pengalaman di sungai yang ada dalam paket mereka.

2. Lebih Baik Berarung Jeram dengan Beberapa Perahu
Akan lebih mudah melakukan tindakan penyelamatan jika ada yang terlempar ke air ketika Anda dalam rombongan perahu.

3. Periksa Perlengkapan Anda
Pada sungai deras (grade III-V) tali pengikat untuk mengikatkan kaki Anda sangat diperlukan. Ini untuk mencegah terlempar ke air. Rompi penyelamat sangat penting. Selain berguna sebagai jaket pelampung, rompi juga merupakan alat utama untuk mengangkat Anda jika keluar dan terlempar dari sungai.

Dan gunakan kaus tipis di balik rompi. Jika tidak ingin terbakar sinar matahari gunakan kaus lengan panjang atau gunakan tabir surya.

4. Memilih Sungai yang Aman
Jangan langsung berarung jeram di sungai dengan jeram grade V. Anda akan ketakutan dan mungkin tidak pernah berani lagi berarung jeram. Pilih sungai dengan grade II sebagai pemula. Sungai akan berbeda keadaannya pada musim hujan dan kemarau.

Perhatikan juga musim yang sedang berlangsung ketika berarung jeram. Jangan coba-coba berarung jeram pada tingkatan terlarang grade VI. Itu terlarang dan artinya orang akan meninggal. Alangkah sangat bijaksana untuk tidak mengambil resiko yang sama.

Jangan meremehkan kondisi sungai, bahkan seorang juara dunia kayak dari Australia bisa tenggelam pada tahun 1999. Kekuatan sungai bisa sangat besar dan tak terduga.

Lokasi Berarung Jeram di Indonesia
Lokasi Sungai Grade
Jawa Barat Citarik 3-4
Cicatih 3-4
Cianten 2-3
Cisadane 2-3
Cikaniki 2-3
Jawa Tengah Progo 3-4
Serayu 3-4
Elo 2-3
Bali Ayung 2-3
Sumatera Asahan 4-5
Alas 4-5
Sulawesi Rantepao 4-5
Papua Memberamo 5+ (berbahaya)

Healtylife
Edisi 07/VIII - Juli 2009