Jumat, Juni 19, 2009
Drum Programming
Drum Programming
Ray F Badness | PDF | 58 pgs | 12mb
During my years at college, I searched high and low for a book such as this one. One that was geared toward the novice user and could explain both the basics of drumming and drum programming in 100 page or less. I'm still looking for that book. Luckily, you've just found it.
Download...
Mirror
Kamis, Juni 18, 2009
Sehari Bersama Orangutan
TERUS BERKURANG: Di TNGL, tiap tahunnya 1.000 orang utan (Pongo pygmaeus abelli) mati akibat perusakan hutan. Kalau tidak dicegah dari sekarang, bukan mustahil beberapa tahun lagi hewan ini musnah.
MENGAMATI orangutan dalam sehari sungguh menarik. Kompas yang hendak ikut mengamati orangutan di habitat aslinya, terpaksa ikut bangun pagi yaitu pada pukul 04.30. Di Ketambe, pukul 04.30 ini keadaan alamnya setara dengan kira-kira pukul 03.30 di Jakarta.
ROMBONGAN yang berangkat adalah Kompas, rekan wartawan Hotli Simanjuntak dari AFP, serta dua asisten peneliti Adam dan Isa yang bekerja untuk peneliti dari Republik Ceko, Ivona Votoiva.
Beberapa kali rombongan harus melewati pohon besar yang sudah roboh ditebang pencuri kayu. Penebangan liar telah berani beraksi sangat dekat dengan stasiun penelitian.
Meskipun rombongan berjalan cepat, tetapi harus tetap berhati-hati karena sering melewati tebing sungai sedalam empat meter. Setelah berjalan sekitar satu kilometer. akhirnya sampailah rombongan ke lokasi pengamatan orangutan di Ketambe. Waktu menunjukkan tepat pukul 06.24.
"Terlambat kita. Pluis dan Pina sudah bergerak menuju pohon rembung," kata Adam. Sementara Isa, asisten peneliti yang lain, sibuk mencatat.
Pluis adalah nama orangutan betina yang diikuti, sedangkan Pina adalah anaknya yang baru berumur satu tahun.
Berbeda dengan monyet, orangutan bergerak sangat pelan dari dahan ke dahan di atas pohon dengan ketinggian antara 25 sampai 30 meter. Tepat pukul, 06.26, Pluis dan Pina mulai menikmati buah rembung (Ficus benjamina) untuk sarapan pagi.
Begitulah setiap kegiatan Pluis dicatat dengan cermat dan detail oleh Adam dan Isa. Pukul berapa, melakukan apa, kapan orangutan lain mulai datang, kapan kencing, kapan berak, semuanya tanpa kecuali.
"ADA Capedal," kata Adam tiba-tiba. Yang dimaksud capedal adalah sub adult male, alias orangutan betina yang masih ABG.
Beberapa saat kernudian, beberapa orangutan telah hadir di dahan pohon rembung yang besar dan tinggi itu. Rembung memang masih satu keluarga dengan beringin.
Sementara itu, burung-burung rangkong sudah mulai beterbangan mendatangi pohon rembung juga. Buah rembung juga merupakan makanan favorit burung cantik bersayap hitam, ekor putih, dengan kepala kuning, dan bulu dada berwarna kuning atau putih ini.
Sayapnya yang bentangannya bisa mencapai satu meter itu jika dikepakkan mengeluarkan bunyi keras. Sedangkan jika dia melayang di udara, terdengar bunyi mendengung.
Tiba-tiba. Plak! sebuah pukulan keras serasa mendarat di bahu kanan. Rupanya sebutir buah rembung jatuh di bahu kanan. Biarpun lunak, buah sebesar anggur ini ketika jatuh menimpa bahu dari ketinggian 30 meter rasanya lumayan nyeri. "Jangan-jangan tepat di bawah orangutan yang sedang makan," kata Adam sambil tertawa.
Sementara menunggui orangutan sarapan, para peneliti pun sarapan juga. "Dimakan separuh saja, sisanya jatah kita makan siang," kata Adam.
Sambil mengamati orangutan, Adam mulai bercerita. "Kalau seminggu dua minggu mungkin mengamati orangutan masih asylk, tapi lewat dari itu bosan sekali." katanya.
Untuk mengatasi kebosanan, kadang-kadang para asisten peneliti membawa majalah atau novel untuk dibaca. "Tapi kalau penelitinya orang asing, sering kami tidak boleh bawa buku," kata Adam.
Sebulan Adam dan Isa cuma bekerja 20 hari saja, libur 10 hari. "Kalau tidak ada libur, wah enggak ketahan. Matilah kita," kata Isa Sambil tertawa.
Sementara, dari kejauhan terdengar seperti suara anjing menggonggong dua kali, tetapi sangat keras. "Itu suara kijang," kata Adam.
PUKUL 09.25, Pluis dan Pina bergerak meninggalkan pohon rembung. Terus berpindah dari dahan ke dahan di atas puncak-puncak pohon. Dari bawah para peneliti mengikutinya. Terkadang harus menerabas pepohonan.
Sementara Pluis dan Pina bergerak santai di atas pohon, kami berempat harus tersengal-sengal mengikuti dari bawah melewati jalan yang naik ke arah gunung. "Wah mau dibawa ke mana kita ini. Kalau naik terus, repot. Terjal sekali." kata Adam.
Menurut Profesor Carel Van Schalk, peneliti dari University of Duke Amerika Serikat, dalam sebuah literatur tentang orangutan, kecerdasan orangutan dapat berkembang mencapai kepintaran bocah usia empat tahun.
Menurutnya. orangutan mungkin sepintar simpanse, tetapi pasti lebih cerdas daripada lumba-lumba. Binatang ini pun telah mengenal menggunakan alat. Seperti jika jarak antardahan pohon terlalu jauh, orangutan akan mematahkan dahan pohon dan menggunakannya sebagai galah untuk meraih dahan pohon yang lain.
Sementara, jika mendapatkan buah cemengang yang keras kulit luarnya serta berbulu dan gatal, orangutan akan mematahkan ranting kayu dan menggunakannya sebagai sendok. "Kalau terpaksa harus memanjat pohon berduri, orangutan ini akan mengambil daun untuk menutupi duri tersebut. Jika masih terasa duri itu menusuk kulitnya, ditambah lagi daunnya, begitu sampai durinya benar-benar tertutup daun." tutur Adam.
Sementara itu, Pluis dan Pina telah berhenti di atas pohon banitan (Mistixia trichotoma) dan menikmati buahnya. Begitulah, seharian Pluis dan Pina ini menghabiskan hampir semua waktunya untuk makan. Apa saja dimakannya, daun akar rambut galang (Acasia pennata) pun dimakannya, serangga seperti semut dan rayap juga dilahapnya.
"Yang repot kalau ketemu sarang tawon, dan memakan larva tawonnya, orangutannya kebal disengat tawon dan cuek aja. Kita yang dibawah ini yang harus cepat-cepat kabur karena tawon-tawon tersebut akan segera mengejar kita juga," kata Isa.
Pukul 17.30 Pluis telah mulai membuat sarang di pohon yang tidak terlalu jauh dari pohon rembung. "Orangutan selalu membuat sarang baru setiap harinya, dan tidak pernah menggunakan sarang yang lama," kata Adam. Pada pukul 17.38, sarang dari daun-daunan tersebut selesai. Pluis dan Pina pun siap tidur.
Rombongan pun segera bergegas. "Untung masih sore sudah bikin sarang, kadang-kadang sampai jam setengah tujuh malam baru bikin sarang. Kalau sudah begitu, bisa pukul sembilan malam baru sampai stasiun," kata Adam. (anv)
Kompas, Senin
30/07/2001
Selasa, Juni 16, 2009
How to Create Rooms of Radiance Vol. 1,2,3
How to Create Rooms of Radiance Vol. 1,2,3
PDF | 364 pgs |7mb
Puaskah kita dengan penampilan rumah tempat tinggal kita? Bisakah lebih dipercantik lagi?Jika jawabannya belum puas dan ingin tahu bahwa rumah kita bisa diubah lebih cantik lagi sesuai keinginan kita, e-book ini mungkin bisa bisa jadi jawabannya.
Kembangkan kreatifitas bersama keluarga dan berikan sentuhannya kepada rumah kita, e-book ini bantuannya.
Download...
Mirror
PDF | 364 pgs |7mb
Puaskah kita dengan penampilan rumah tempat tinggal kita? Bisakah lebih dipercantik lagi?Jika jawabannya belum puas dan ingin tahu bahwa rumah kita bisa diubah lebih cantik lagi sesuai keinginan kita, e-book ini mungkin bisa bisa jadi jawabannya.
Kembangkan kreatifitas bersama keluarga dan berikan sentuhannya kepada rumah kita, e-book ini bantuannya.
Download...
Mirror
Mark Simon - Storyboards : Motion in art
Storyboards : Motion in art
Mark Simon | ISBN-13: 978-0-240-80805-5 | PDF | 450 pgs | 43mb
This book contains two decades of my experience and a lot of great art from many talented individuals. The information here is not only for the artist who would like to pursue storyboarding as a career; it is also for all those other people who have to quickly “board” something to get their point across and for those who need to be able to work with boards done by others. Years ago, most people didn’t know what storyboards were. Now, with the popularity of DVD behind-the-scenes extras and making-of books, it’s a well-known process. What isn’t well understood is where the storyboard artist’s true talent lies. It isn’t in the quality of the art.
I’ve seen a number of beautiful illustrations that made useless storyboards. I’ve also seen bad art tell a visual story in such a way that an entire crew of production personnel instantly knew what the director wanted. That made a good storyboard. Great visual storytelling is a blueprint for all production.
I hope you allow this book to be your blueprint to understanding the process I love so dearly.
Download...
Mirror
Tanda Kehidupan di Luar Bumi
MISTERI mahluk dari luar bumi selalu memicu keingintahuan orang. Minat besar atas peradaban tinggi dari angkasa luas itu telah mendorong sejumlah penelitian di berbagai bidang selama puluhan tahun, menyulut kegiatan para pengamat profesional maupun sekadar penggemar fenomena UFO, dan menyibukkan badan-badan resmi berbagai negara. Selain itu muncullah ribuan kisah di dalam tulisan di media massa, buku, maupun film, sebutlah seperti Close Encounter of The Third Kind atau E.T.
Tidak mengherankan kalau temuan terbaru tentang kemungkinan adanya sebuah bentuk kehidupan di angkasa, meski baru sekelumit, juga mendapat perhatian luas. Itulah yang terjadi ketika sebuah tim periset antarbangsa mengatakan bahwa mereka telah menemukan apa yang mungkin menjadi bukti pertama dari kehidupan di luar planet bumi. Bukti itu, seperti mereka ungkap Selasa (31/7) lalu, berupa gumpalan-gumpalan bakteri yang terdapat di kawasan lebih tinggi daripada atmosfir bumi.
Meskipun mahluk-mahluk ekstra mungil dari luar angkasa itu mirip dengan bakteri dari bumi, para ilmuwan mengatakan bahwa sel-sel hidup tersebut berada terlalu jauh dari bumi. Maksudnya, hampir tidak mungkin mereka berasal dari planet manusia ini.
"Tak ada keraguan lagi bahwa keberadaan gumpalan sel-sel hidup dari contoh-contoh udara dari ketinggian 41 km di atas tropopase, (di tempat yang) tak memungkinkan udara dari lapisan di bawahnya bisa sampai ke sana secara normal," tutur Prof Chandra Wickramasinghe, seorang ahli astronomi dari Cardiff University di Wales, Inggris.
Ia menampilkan temuan tersebut di dalam pertemuan International Society of the Optical Engineering di San Diego, California, Amerika Serikat.
Wickramasinghe dan para peneliti dari India mengumpulkan gumpalan-gumpalan bakteri itu dari contoh-contoh udara stratosfer. Mereka menggunakan peralatan pengambil bahan bersuhu sangat rendah yang terpasang di balon-balon milik Space Research Organisation India. Balon-balon itu diterbangkan dari Hyderabad, India Selatan.
Para peneliti mendeteksi sel-sel hidup di dalam sampel itu. Dari ragam distribusinya di ketinggian mereka menyimpulkan bahwa memang bakter-bakteri ini berasal dari luar angkasa. Mereka memperkirakan setiap hari ada sekitar sepertiga ton material biologi menghujani seluruh planet.
Betulkah bakteri-bakteri itu berasal dari kedalaman angkasa nun jauh di sana?
Sekali lagi, kemungkinan bahwa mahluk-mahluk sangat mungil itu berasal dari bumi manusia sendiri ditepis. Prof David Lloyd misalnya mengungkap betapa tipis kemungkinan itu. Pengajar di Cardiff University yang menguji temuan ini serta menjadi anggota peneliti di dalam tim bersangkutan mengakui, bakteri-bakteri itu memang mirip dengan yang ada di bumi. Kalau memang demikian, sulit ia menjelaskan mengapa gumpalan bakteri bumi bisa berada di tempat setinggi itu.
Tuturnya di dalam wawancara dengan kantor berita Reuters, "Harus ada kejadian istimewa sehingga partikel-partikel itu bisa terbawa dari bumi ke tempat setinggi 40 km."
Maka tetap ada dua kemungkinan: bergumpal-gumpal bakteri itu membonceng roket atau satelit ke ruang angkasa, atau sesungguhnya berasal dari planet lain.
"Tidak cukup bukti untuk membenarkan salah satu dari kedua kemungkinan itu," kata Lloyd. "Bagi saya tampaknya yang paling mungkin adalah bahwa bakteri-bakteri itu datang dari planet lain."
Menurut Lloyd, ia telah berusaha untuk membiakkan bakteri-bakteri itu, namun sejauh ini belum berhasil.
"Itulah langkah pertama bagi munculnya bukti bahwa memang ada sebentuk kehidupan di planet lain," jelasnya.
Ahli astronomi Chandra Wickramasinghe yakin bahwa makhluk-makhluk sangat mungil itu menyediakan bantuan kuat teori yang bolehlah disebut "panspermia". Teori ini memberi sugesti bahwa kehidupan dari luar angkasa mungkin di dalam bentuk kuman atau spora.
"Kita berdebat selama lebih daripada dua dekade bahwa kehidupan di bumi berasal dari komet-komet. Material dari komet-komet yang mengandung mahluk-mahluk sangat mungil ini mestinya masih terus menghujani kita di dalam jumlah sangat besar," kata Wickramasinghe.
Anda setuju? (Reuters/efix)
Kompas, Minggu
05/08/01
Tidak mengherankan kalau temuan terbaru tentang kemungkinan adanya sebuah bentuk kehidupan di angkasa, meski baru sekelumit, juga mendapat perhatian luas. Itulah yang terjadi ketika sebuah tim periset antarbangsa mengatakan bahwa mereka telah menemukan apa yang mungkin menjadi bukti pertama dari kehidupan di luar planet bumi. Bukti itu, seperti mereka ungkap Selasa (31/7) lalu, berupa gumpalan-gumpalan bakteri yang terdapat di kawasan lebih tinggi daripada atmosfir bumi.
Meskipun mahluk-mahluk ekstra mungil dari luar angkasa itu mirip dengan bakteri dari bumi, para ilmuwan mengatakan bahwa sel-sel hidup tersebut berada terlalu jauh dari bumi. Maksudnya, hampir tidak mungkin mereka berasal dari planet manusia ini.
"Tak ada keraguan lagi bahwa keberadaan gumpalan sel-sel hidup dari contoh-contoh udara dari ketinggian 41 km di atas tropopase, (di tempat yang) tak memungkinkan udara dari lapisan di bawahnya bisa sampai ke sana secara normal," tutur Prof Chandra Wickramasinghe, seorang ahli astronomi dari Cardiff University di Wales, Inggris.
Ia menampilkan temuan tersebut di dalam pertemuan International Society of the Optical Engineering di San Diego, California, Amerika Serikat.
Wickramasinghe dan para peneliti dari India mengumpulkan gumpalan-gumpalan bakteri itu dari contoh-contoh udara stratosfer. Mereka menggunakan peralatan pengambil bahan bersuhu sangat rendah yang terpasang di balon-balon milik Space Research Organisation India. Balon-balon itu diterbangkan dari Hyderabad, India Selatan.
Para peneliti mendeteksi sel-sel hidup di dalam sampel itu. Dari ragam distribusinya di ketinggian mereka menyimpulkan bahwa memang bakter-bakteri ini berasal dari luar angkasa. Mereka memperkirakan setiap hari ada sekitar sepertiga ton material biologi menghujani seluruh planet.
Betulkah bakteri-bakteri itu berasal dari kedalaman angkasa nun jauh di sana?
Sekali lagi, kemungkinan bahwa mahluk-mahluk sangat mungil itu berasal dari bumi manusia sendiri ditepis. Prof David Lloyd misalnya mengungkap betapa tipis kemungkinan itu. Pengajar di Cardiff University yang menguji temuan ini serta menjadi anggota peneliti di dalam tim bersangkutan mengakui, bakteri-bakteri itu memang mirip dengan yang ada di bumi. Kalau memang demikian, sulit ia menjelaskan mengapa gumpalan bakteri bumi bisa berada di tempat setinggi itu.
Tuturnya di dalam wawancara dengan kantor berita Reuters, "Harus ada kejadian istimewa sehingga partikel-partikel itu bisa terbawa dari bumi ke tempat setinggi 40 km."
Maka tetap ada dua kemungkinan: bergumpal-gumpal bakteri itu membonceng roket atau satelit ke ruang angkasa, atau sesungguhnya berasal dari planet lain.
"Tidak cukup bukti untuk membenarkan salah satu dari kedua kemungkinan itu," kata Lloyd. "Bagi saya tampaknya yang paling mungkin adalah bahwa bakteri-bakteri itu datang dari planet lain."
Menurut Lloyd, ia telah berusaha untuk membiakkan bakteri-bakteri itu, namun sejauh ini belum berhasil.
"Itulah langkah pertama bagi munculnya bukti bahwa memang ada sebentuk kehidupan di planet lain," jelasnya.
Ahli astronomi Chandra Wickramasinghe yakin bahwa makhluk-makhluk sangat mungil itu menyediakan bantuan kuat teori yang bolehlah disebut "panspermia". Teori ini memberi sugesti bahwa kehidupan dari luar angkasa mungkin di dalam bentuk kuman atau spora.
"Kita berdebat selama lebih daripada dua dekade bahwa kehidupan di bumi berasal dari komet-komet. Material dari komet-komet yang mengandung mahluk-mahluk sangat mungil ini mestinya masih terus menghujani kita di dalam jumlah sangat besar," kata Wickramasinghe.
Anda setuju? (Reuters/efix)
Kompas, Minggu
05/08/01
Senin, Juni 15, 2009
Minggu, Juni 14, 2009
Iis Sugianto - Dian Piesesha - Nia Daniaty
Iis Sugianto - Dian Piesesha - Nia Daniaty
Indonesian Eighties
Mp3s | 300mb
Iis Sugianto
-nasibmu dan nasibku
-kabar-kabar burung
-jangan sakiti hatinya
-akupun ingin cinta
-bunga sedap malam
-selendang merah
-jangan pernah sangsikan
-seindah rembulan
-hapuslah airmata
-salah siapa
-dalam mimpi
-masih sendiri
-pujangga cinta
-jangan tinggalkan kusendiri
Dian Piesesha
-engkau segalanya bagiku
-mengapa tak pernah jujur
-kucoba hidup sendiri
-untuk cemburupun aku tak berhak lagi
-perasaan
-bara api senyummu
-aku cinta padamu
-gerimis di hatiku
-peluk cium untukmu
-habis manis, habislah sayang
-demi hari besok
-bunga-bunga rindu
-do'a malam
-pasrah dalam do'a
-tak pernah rela
-segalanya untukmu
-seharusnya kau ada di sisiku
-cemara-cemara cinta
-mimpi janganlah datang
-tak ingin sendiri
Nia Daniaty
-aku tak ingin dimadu
-tikar merah
-disini aku rindu, disana kau bercumbu
-gelas-gelas kaca
-kaulah segalanya
-7 menit saja
-yang berlalu biarlah berlalu
-biar kucari jalan hidupku
-demi kekasihku
-aku siapa yang punya
-dia sahabat karibku
-bukalah hatimu
-malam pertama
-mana surat, potret dan cincinku
-masih adakah rindu
-bosanova untukmu
-hari t'lah berlalu
-hati yang merana
Download...
Mirror
Daniel Sahuleka Live Concert
Daniel Sahuleka Live Concert
Mp3s | 50mb
01 Don't Sleep Away The Night
02 I Adore You
03 You Make My World So Colourful
04 The Rain
05 If I Didn't
06 The Sunflight
07 Semarang
08 Anak Kecil
09 Imagine
10 Tiada Lagi Cinta
11 Cherish It
12 Autumn
13 Judy
14 Must You Go Away
15 Jakarta
Download...
Mirror
Useful link - SEO tools
Buat teman-teman yang ingin melengkapi perbendaharaan link SEO tools-nya, baru saja saya dapatkan link yang menyediakan lumayan banyak tool yang berhubungan dengan SEO. Linknya beralamat di http://www.searchenginegenie.com.
Ambil contoh, misalnya kita mau tahu berada di posisi nomor berapa, posting yang sudah kita buat. Bisa kita gunakan position checker tool. Toolnya tersedia buat Google, Yahoo dan MSN. Caranya masukkan situs dan kata kunci yang berhubungan dengan posting yang ingin kita tahu posisinya. Tampilannya bisa dilihat seperti gambar di bawah ini.
Jadi dengan tool ini, kita tidak usah susah payah mencarinya di SE, walaupun memang hasil posisinya (kalau ada) tidak selalu tepat, tapi paling tidak, kita tahu bahwa posting kita sudah ada di posisi tertentu atau bahkan mungkin belum ada. Oh ya, top sites-nya bisa dipilih, jadi kalau dalam Top 100 tidak ada, jangan putus ada dulu, coba ganti yang lebih lebar, misalnya 200, 300 sampai 1000.
Mau tahu berapa banyak page index yang sudah dibuat? Berapa banyak sebaran kata yang ada di situs kita? Backlink? Link Popularity? Dan masih banyak lagi tool yang disediakan.
Saya memang belum banyak mengeksplor tool-tool yang tersedia di situs ini, tapi saya percaya teman-teman pasti akan menyukainya. Pokoknya mengasyikkan, supaya tidak penasaran silakan kunjungi dan buktikan sendiri di http://www.searchenginegenie.com, yang pasti gratis teman.
Selamat ber-tool ria! Semoga bermanfaat.
Ambil contoh, misalnya kita mau tahu berada di posisi nomor berapa, posting yang sudah kita buat. Bisa kita gunakan position checker tool. Toolnya tersedia buat Google, Yahoo dan MSN. Caranya masukkan situs dan kata kunci yang berhubungan dengan posting yang ingin kita tahu posisinya. Tampilannya bisa dilihat seperti gambar di bawah ini.
Jadi dengan tool ini, kita tidak usah susah payah mencarinya di SE, walaupun memang hasil posisinya (kalau ada) tidak selalu tepat, tapi paling tidak, kita tahu bahwa posting kita sudah ada di posisi tertentu atau bahkan mungkin belum ada. Oh ya, top sites-nya bisa dipilih, jadi kalau dalam Top 100 tidak ada, jangan putus ada dulu, coba ganti yang lebih lebar, misalnya 200, 300 sampai 1000.
Mau tahu berapa banyak page index yang sudah dibuat? Berapa banyak sebaran kata yang ada di situs kita? Backlink? Link Popularity? Dan masih banyak lagi tool yang disediakan.
Saya memang belum banyak mengeksplor tool-tool yang tersedia di situs ini, tapi saya percaya teman-teman pasti akan menyukainya. Pokoknya mengasyikkan, supaya tidak penasaran silakan kunjungi dan buktikan sendiri di http://www.searchenginegenie.com, yang pasti gratis teman.
Selamat ber-tool ria! Semoga bermanfaat.
Langganan:
Postingan (Atom)