Kamis, Agustus 27, 2009

Taman Etnik



SEBUAH taman dapat menyempurnakan gaya etnik pada arsitektur dan interior rumah. Kehadirannya dapat memperlembut serta memberi nuansa alami, dan menyejukkan mata dan rasa.

Ciri khas taman etnik adalah hadirnya jenis-jenis tanaman eksotik seperti palem, kelapa, pisang-pisangan, kamboja, lotus, dan teratai serta penempatan benda-benda etnik yang tepat di antara tetanaman itu.


Patung-patung etnik sebagai aksen penyambut tamu pada entrance taman yang didisplay di atas pilar-pilar warna kuning memberikan ide segar.


Kehadiran padepokan mungil di antara taman dan kolam renang memberi nuansa yang sangat alami.


Area makan di taman menggunakan perabot kayu yang memperlihatkan lekuk-lekuk dan warna alaminya.



Taman terasa luas dan berkarakter dengan kehadiran paduan jenis tanaman-tanaman
tropis, jalan setapak dari batuan alami, dan patung atau ornamen taman lainnya.


Detail pot etnik natural hadir sebagai ornamen taman yang menarik.

Tips
PILIH TANAMAN YANG BANYAK DITEMUKAN DI HALAMAN-HALAMAN RUMAH DAERAH TROPIS SEPERTI PISANG-PISANGAN, PALEM, KAMBOJA, DAN TERATAI. TATA DENGAN GAYA TAMAN YANG MEMBIARKAN TANAMAN SEOLAH-OLAH TUMBUH TAK BERATURAN.


Pengolahan pintu masuk ke area taman dengan pemakaian pintu-pintu regol kayu antik membuat tiang batu alam terlihat sangat natural dan unik.



Tips
LETAKKAN BENDA-BENDA ETNIK YANG TEPAT SEPERTI POT-POT TERAKOTA, PANCURAN AIR DARI BAMBU, DAN PATUNG-PATUNG BATU.

LETAKKAN LAMPU-LAMPU SOROT DADA SUDUT-SUDUT TAMAN SEHINGGA KEEKSOTISAN TAMAN JUGA DAPAT DINIKMATI DI MALAM HARI.

BAU-BAUAN DAPAT MEMBUAT SUATU SUASANA BERKESAN KUAT. JADI, HADIRKAN TANAMAN-TANAMAN TROPIS SEPERTI MELATI, KAMBOJA, KENANGA, DAN CEMPAKA, YANG BUNGA ATAU DAUNNYA DAPAT MENGHASILKAN AROMA.


Teras taman yang sengaja ditata menyatu dengan ruang lukis memberi inspirasi lingkungan untuk sang pemilik rumah dalam menuangkan karya lukisnya.


seri rumah gaya 'Sentuhan Etnik'
Penulis Susilowati, lulusan Desain Interior Univ. Trisakti, Jakarta
Fotografer Antonio Zi
Penertbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

3 komentar:

  1. Ngiler abis liat foto2 disini. Siapa bilang Indonesia nggak kaya akan interior. Bule banyak yang termehek2, tapi orang Indonesia justru banyak yang nggak suka. He..he..he..

    BalasHapus