Rabu, November 04, 2009

Cara Mudah Menentukan Grit Amplas



Salah satu problem klasik pengamplasan adalah menentukan kombinasi grit yang sesuai. Ini
pekerjaan gampang-gampang susah, bahkan mirip dengan pekerjaan trial and error.

Menurut Tandiono, Senior Support Engineer PT. Ekamant Indonesia, untuk menentukan kombinasi grit perlu diperhitungkan sejumlah faktor. Ini meliputi ketebalan yang hendak dikikis untuk satu sisi panel, jumlah mesin dan jumlah head masing-masing mesin, standar grit kehalusan terakhir, dan kekerasan material atau kayu yang digunakan. "Kesemuanya berpengaruh atas hasil pengamplasan," jelasnya.

Dengan mengetahui kesemuanya, penentuan kombinasi grit tidak lagi menjadi pekerjaan trial and error. Cara ini efektif dan lebih pasti. Standar grit finishing, menurutnya, bisa menjadi titik awal. Umumnya buyers menentukan standar grit kehalusan terakhir yang harus digunakan.

Dengan menjadikannya titik awal, diperlukan perhitungan mundur guna mendapat kombinasi grit sebelumnya. Tentu grit yang digunakan lebih kecil atau rendah dari grit finishing (Lihat Gambar 1, Kombinasi Grit). "Metode ini berlaku umum bagi semua produk amplas," lanjutnya.



Faktor lain yang juga membantu adalah mengetahui pengikisan maksimal masing-masing grit (Lihat Tabel 1, Daya Kikis Maksimal). Perlu diingat jika angka grit menunjukkan ketebalan pengikisan yang bisa diperoleh. Kian besar angka gritnya, kian kecil stock removal maksimalnya yang bisa dihasilkan.



Faktor berikutnya adalah berapa banyak sisi panel yang perlu diamplas. Tentu mengamplas satu sisi panel tentu akan berbeda dengan mengamplas kedua sisi panel yang sama. Untuk pengamplasan kedua sisi permukaan dari panel yang sama, dibutuhkan perhitungan yang lebih teliti dari pengamplasan atas satu sisi panel. Menurut Tandiono, hal itu tidaklah sulit karena bisa dihitung secara matematis.

Yang juga sering diabaikan adalah lunak kerasnya material yang akan diamplas. Kombinasi grit untuk mengamplas kayu Jati jelas berbeda dengan kombinasi grit untuk mengamplas kayu Pinus. Ini karena tingkat kekerasan keduanya berbeda. Mengabaikan ini jelas akan menimbulkan hasil yang tidak seusai yang diharapkan.

Faktor terakhir yang harus juga diperhitungkan adalah jumlah mesin dan jumlah head dalam masing-masing mesin. Katakanlah terdapat dua mesin dan masing-masing memiliki dua head, maka tersedia empat grit yang bisa dikombinasikan pemakaiannya.

Katakanlah bila diperlukan pengikisan sebesar 0,8 milimeter untuk satu sisi. Untuk mengerjakannya tersedia dua mesin wide belt sander yang masing-masing memiliki dua head. Sehingga terdapat empat grit yang bisa dikombinasikan.

Standar grit akhir yang diinginkan adalah P240, sedang jenis kayu yang digunakan adalah kayu Jati yang relatif cukup keras.



Berdasarkan Tabel Kombinasi Grit, diperoleh kombinasi grit yang akan dipergunakan adalah
P240, P180, P120 dan P80. Keempat kombinasi grit ini seusai dengan jumlah head dari kedua mesin wide belt sander yang tersedia.

Setelah itu perlu diketahui kekuatan pengikisan total dari keempat grit di atas.

Terdapat perbedaan antara pengikisan yang dikehendaki sebesar 0,8 mm dengan total
daya kikis maksimal sebesar 1 mm. Hal ini masih dibenarkan karena adanya toleransi
sebesar 20% akibat tingkat kekerasan kayu Jati.

Woodmag, Januari 2006
Magazine for Ekamant's Premier Customer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar