Senin, Juni 01, 2009

Mendengar lewat Kacamata












Bagi Anda yang berkendara, apalagi menggunakan sepeda motor besar, tahu benar pentingnya kacamata (sun glasses). Tak hanya menepis debu atau renik yang menerpa mata, tapi juga mereduksi silaunya cahaya mentari sepengalahan di pagi atau sore hari, maupun sorot garang lampu kendaraan lain ketika kita berpapasan. Itu memang fungsi utama dan pertama dari artifak manusia modern yang mulai diproduksi secara massal sejak 1929 ini. Ketika Sam Foster di Amerika Serikat memperkenalkan kacamata pelindung silau matahari dengan merek Foster Grant untuk orang-orang Amerika yang gemar berjemur di pantai.









Gaya Hidup

Kini kacamata adalah elemen gaya hidup dan memasuki fungsi berikutnya. Kacamata berwarna gelap populer dipakai untuk melindungi kontak mata dalam proses komunikasi tatap muka. Sehingga sang pemakai menjadi lebih percaya diri dibandingkan bila ia berkomunikasi dengan mata telanjang. Para artis atau pejabat publik sering mengenakan kacamata yang super gelap untuk melindungi eksistensi mereka dari sergapan "kontak sosial" lingkungannya. Jiwa terasa nyaman dalam kacamata yang memiliki frame lebih besar menutupi mata secara penuh dengan lensa hitam pekat atau abu-abu bertengger dengan rangka titanium yang kokoh namun ringan. Jangan heran bila para petugas keamanan, dari satpam, polisi, sampai tentara tampak lebih angker jika mengenakan kacamata Ray Ban.























Kacamata jenis ini muncul tahun 1936 dan didesain memang untuk keperluan militer, khususnya bagi para penerbang pesawat tempur.

Itu pula yang membuat sejumlah institusi mengeluarkan peraturan yang mewajibkan para pemakai kacamata gelap untuk menanggalkannya begitu memasuki ruang atau area mereka. Larangan mengenakan kacamata gelap di tempat-tempat tertentu sempat diundangkan di Amerika Serikat tahun 1964,sedangkan kantor-kantor perbankan di Yunani sampai kini masih mewajibkan pengunjung untuk menanggalkan kacamata gelap mereka begitu memasuki ruang pelayanan dengan alasan keamanan. Maklum, seperti dalam film-film action para perampok lazim menutupi identitas dirinya dengan mengenakan kacamata gelap.

Tapi jangan salah, kacamata juga bisa membuat pemakainya berkesan chic and sweety. Utamanya kaum wanita, konon tampil lebih seksi dengan kacamata yang bergaya fashion. Christina Onassis adalah selebriti yang terkenal dengan kacamata fashion yang berukuran besar bahkan lensanya memenuhi hampir seluruh wajahnya. Tentu saja, justru karena itu istri mantan raja Kapal Yunani ini jadi lebih menarik perhatian siapa pun yang bertemu dengannya. Seniman seperti John Lennon atau Ozzy Osborn atau Mick Jagger identik dengan kacamata gelap berbentuk lingkaran penuh yang dikenal sebagai Teashade itu. Sedangkan pemain sepakbola profesional asal Belanda, Edgar Davis, mengenakan kacamata justru ketika merumput memburu si kulit bundar. Tentu saja Davis mengenakan kacamata yang dirancang khusus sehingga tak bisa lepas meski dibawa berlari atau menyundul bola.

Mendengar dari Kacamata

Eksplorasi inovasi kacamata juga merambah ke wilayah-wilayah privasi. Konon, para perancang kacamata berhasil menciptakan jenis kacamata yang dilengkapi dengan sinar x yang bila dikenakan maka penggunanya dapat melihat secara tembus pandang baju-baju orang di sekitarnya. Ada rumor bahwa kacamata gelap yang kerap dipakai Bung Karno termasuk kacamata jenis ini. Entah benar entah tidak, yang pasti sampai kini kacamata jenis ini tak pernah beredar di pasar kacamata.

Eksplorasi inovasi kacamata kini telah sampai pada titik dimana manusia juga memakai kacamata untuk mendengar dan berbicara. Oakley, sebuah perusahaan kacamata yang berbasis di Amerika Serikat pada tahun 2004 telah meluncurkan seri kacamata yang terintegrasi dengan perangkat wireless bluetooth dengan merek Oakley Rokr. Sudah barang tentu, dengan perangkat seperti ini, maka pemakai kacamata Oakley Rokr dapat menikmati musik MP3 yang diputar dari gadget Ipod, atau menikmati siaran radio dengan suara stereo. Dengan bluetooth yang terhubung dengan ponsel yang disimpan di dalam saku atau malah dalam tas maka penggunanya bisa bertelepon ria tanpa direpotkan oleh kabel-kabel berseliweran di sekitar kepala.

Oakley Rokr yang dibanderol dengan harga mulai $250 ini tentu saja membuat pemakainya bisa semakin asyik beraktivitas sambil tetap membenamkan diri dalam gelapnya lensa. Inilah fenomena awal milenium ketiga: untuk mendengar kita perlu kacamata.

Namun inovasi manusia terus melaju. Boleh jadi satu atau dua dekade mendatang, kita akan terbiasa menggunakan kacamata untuk berkirim SMS atau membuka email plus nonton film dan video yang diunduh langsung dari Youtube, Yahoo maupun Google. Kalau Sudah demikian, apa masih layak artifak ini kita sebut kacamata?(MhP)

Kabar dari POS
Edisi 12 - 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar